Manfaat Membaca ~ Galery Dimensi

23 November 2011

Manfaat Membaca

Manfaat Membaca – Tahukah Anda Tugas pertama yang pertama kali diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw? Perintah tersebut adalah IQRA (Bacalah) dan perintah membaca tersebut di abadikan dalam Kitab Suci Al-Qur’an. Apakah kita harus membaca? Apa manfaat sih dari membaca? Semuanya itu akan dijelaskan pada halaman atau artikel Dunia Baca Lover, dimana judul tersebut bermaksud mengajak Anda semua dan khususnya pribadi KutuBlog untuk mencintai membaca, karena banyak manfaat yang kita peroleh dengan membaca baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itulah sedini mungkin biasakanlah kita untuk membaca. Membaca yang dimaksud bukanlah membaca buku saja, melainkan membaca apa yang ada disekeliling kita. Marilah kita bersama Membuka Jendela Dunia dengan Membaca.
“Bacalah atas nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari Al Alaq. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling Permurah. Yang mengajar manusia dengan Qolam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS Al Alaq 96 : 1-5)
Perintah Iqra atau membaca di dalam ayat tersebut mempunyai dua makna yaitu :
Pertama : Kita diharuskan untuk membaca atau merenungkan semua ciptaan Allah yang ada di alam semesta ini. Karena semua ciptaan Allah di alam semesta ini mengandung hikmah atau petunjuk bagi umat manusia sesuai dengan firman-Nya :
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya tanpa hikmah”. (QS Shaad 38 : 37)
“Sesungguhnya pertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di langit dan di bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa”. (QS Yunus 10 : 6)
Dalam risalah Islam, perintah membaca ayat-ayat Qauniyah tersebut secara simbolis dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw dengan perintah untuk membaca ayat-ayat Al Qur’an yang ditulis oleh para sahabat, pada batu-batu, kulit-kulit kayu dan kulit-kulit binatang. Hal ini menunjukkan bahwa pada awal masa kerisalahan Islam Nabi Muhammad Saw telah mecontohkan secara simbolis agar umat Islam pada waktu itu diharapkan dan diperintahkan untuk mepelajari alam semesta sebagai langkah awal untuk menguasai IPTEK.
Pengertian Iqra’ yang kedua bahwa kita dituntut untuk membaca dan mempelajari Kitab-kitab Suci-Nya. Dalam bahasa agama Iqra dalam pengertian ini sering disebut dengan membaca ayat-ayat Qauliyah. Tetapi yang harus diperhatikan bahwa perintah Iqra’ terhadap Kitabullah itu juga mempunyai dua pengertian yaitu :
1. Membaca atau Iqra’ terhadap ayat-ayat Allah yang telah tertulis dalam Kitab-kitab Suci-Nya yang biasanya berupa mushaf atau buku, misalnya mushaf Al Qur’an yang telah dicetak dalam berbagai buku dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Untuk membaca dan mempelajari Kitab-kitab Suci tersebut diperlukan sekali kemampuan fikir dengan mempergunakan bantuan dari alat-alat panca indera.
2. Membaca atau Iqra’ terhadap ayat-ayat Allah yang ada pada diri manusia itu sendiri. Diri yang dimaksud dalam pengertian ini adalah diri sebenar-benarnya diri atau Aku Sejati, yaitu Ruh Allah yang telah ditiupkan kepada setiap umat manusia. Dalam bahasa agama, Iqra’ dalam pengertian ini sering disebut dengan istilah Iqra’ terhadap ayat nafsiyah. Para ulama tasawuf sering menyebut Iqra’ ini dengan Iqra’ terhadap Kitabnya sendiri, sesuai dengan Firman Allah :
“Bacalah Kitabmu! Cukuplah pada hari ini engkau membuat perhitungan atas nafsiyahmu sendiri”. (QS Al Israa’ 17 : 14)
Istilah “Kitab” dalam ayat tersebut menunjukkan pada Kitab Sejati Yang Bercahaya, yang telah diberikan kepada setiap manusia tanpa kecuali. Dalam bahasa Tasawuf sering disebut dengan istilah Kitabun Mubbin sesuai dengan firman Allah :
“Tiada seorang manusia dapat menerima bahasa Tuhan Kecuali dengan Wahyu (Ilham) atau dibalik tabir atau diutusnya utusan, lalu dengan izin-Nya diwahyukan-Nya tentang apa yang dikehendaki-Nya. Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu wahyu dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apakah Al Kitab itu dan tidaklah mengetahui apakah Al Kitab itu dan tidaklah pula mengetahui iman itu, tetapi Kami jadikan Al Kitab itu Cahaya, yang Kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS Asy Syura’ 42 : 51 – 52)
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mu’jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur’an)”. (QS An Nisa 4 : 174)
Kitab Yang Bercahaya atau Kitab Yang Terang (Kitabun Mubbin) hanya dapat dibaca oleh mata batin seseorang yang telah mengalami Mukhasyafah atau telah mengalami Pencerahan (Al Isyraq), yang tentunya diawali dengan mujahadah di jalan Allah. Proses inilah yang telah dialami dan dilaksanakan oleh Nabi Muhammad Saw ketika beliau bertahanuts atau beruzlah di Gua Hira. Apabila seseorang telah berhasil membaca “Kitab Yang Bercahaya” tersebut, maka dengan Cahaya itulah akan ditunjukkan rahasia-rahasia ayat-ayat Allah baik yang tersirat maupun yang tersurat, baik ayat Qauniyah maupun ayat-ayat Qauliyah.
Manfaat Membaca
Dalam bukunya “La Tahzan” Dr. Aidh bin Abdullah al-Qarni, mengungkapkan tentang banyaknya manfaat membaca, yaitu di antaranya sebagai berikut:
  • Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
  • Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
  • Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
  • Dengan sering membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
  • Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
  • Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
  • Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
  • Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
  • Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
  • Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat)

posting: Galery Dimensi
GALERY DIMENSI, Updated at: 14.29

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites